Apakah Digitalisasi Sektor PublikBerhasil Mewujudkan Inklusivitas Pelayanan? (Pembelajaran dari System Usability Scale Aplikasi SALAMAN Kota Bandung)
Abstract
Digitalisasi seharusnya mampu menghadirkan pelayanan publik yang inklusif. Meskipun demikian, SALAMAN sebagai sebuah inovasi pelayanan publik berbasis digital terindikasi belum mampu menghasilkan pelayanan yang inklusif karena masih belum mampu menjangkau kelompok masyarakat tertentu, seperti masyarakat pengguna iOS (iPhone Operating System). Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui inklusivitas SALAMAN sebagai inovasi pelayanan publik berbasis digital. Selain itu, dilakukan pemetaan kelompok masyarakat yang rentan tereksklusi dari pelayanan SALAMAN. System Usability Scale (SUS) digunakan sebagai model yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk memperoleh gambaran mengenai inklusivitas SALAMAN, dilakukan survei kemudahan penggunaan sistem (system usability survey) kepada 35 orang responden yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) berusia tujuh belas tahun keatas dan berdomisili di Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi SALAMAN belum memiliki inklusivitas yang tinggi dengan skor SUS 56,64 dari skor maksimal 100. Beberapa kelompok masyarakat yang menjadi kelompok rentan tereksklusi dari pelayanan SALAMAN adalah responden dengan kategori usia yang tergolong dalam generasi baby boomers, responden tanpa latar belakang pendidikan formal, responden dengan latar belakang pendidikan sekolah dasar, dan responden dengan penggunaan internet tidak untuk keperluan harian. Berdasarkan hasil temuan di atas, maka disarankan bagi pemerintah untuk mewujudkan inklusivitas pelayanan publik dengan menyediakan proses pelayanan secara manual meskipun tersedia bentuk pelayanan berbasis digital.
References
Ayanso, A., Cho, D. I., & Lertwachara, K. (2010). The digital divide: Global and regional ICT leaders and followers. Information Technology for Development, 16(4). https://doi.org/10.1080/02681102.2010.504698
Bannister, F., & Connolly, R. (2014). ICT, Public Values and Transformative Government: A Framework and Programme for Research. Government Information Quarterly, 31(1), 119–128. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.giq.2013.06.002
Bennett, S. (2012). Digital Natives. Dalam Encyclopedia of Cyber Behavior (Vol. 1, hlm. 212–219). IGI Global. https://doi.org/10.4018/978-1-4666-0315-8.ch018
Bertot, J. C., Estevez, E., & Janowski, T. (2016). Digital Public Service Innovation. Proceedings of the 9th International Conference on Theory and Practice of Electronic Governance, 113–122. https://doi.org/10.1145/2910019.2910108
Bozeman, B., & Moulton, S. (2011). Integrative Publicness: A Framework for Public Management Strategy and Performance. Journal of Public Administration Research and Theory, 21(3), i363–i380. https://doi.org/10.1093/jopart/mur031
Denny Iswanto, Dewi Bayu Pamungkas, & Farida Nurani. (2022). Realizing Inclusive Public Services: “Lapo Bra” Innovation in Building A Literacy Culture for Persons With Disabilities in Malang City. SALASIKA Indonesian Journal of Gender Women Child and Social Inclusion s Studies, 4(2), 71–79. https://doi.org/10.36625/sj.v4i2.87
Dobrolyubova, E. (2021). Measuring Outcomes of Digital Transformation in Public Administration: Literature Review and Possible Steps Forward. NISPAcee Journal of Public Administration and Policy, 14(1), 61–86. https://doi.org/doi:10.2478/nispa-2021-0003
Dobrolyubova, E., Klochkova, E., & Alexandrov, O. (2019). Digitalization and Effective Government: What Is the Cause and What Is the Effect? Dalam D. A. Alexandrov, A. v Boukhanovsky, A. v Chugunov, Y. Kabanov, O. Koltsova, & I. Musabirov (Ed.), Digital Transformation and Global Society (hlm. 55–67). Springer International Publishing.
Dryzin Amit, Y., Vashdi, D., & Vigoda-Gadot, E. (2022). The Publicness Enigma: Can Perceived Publicness Predict Employees’ Formal and Prosocial Behavior Across Sectors? PLOS ONE, 17(2), 1–23. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0262253
Dwiyanto, A. (2015). Manajemen Pelayanan Publik: Peduli, Inklusif, dan Kolaboratif. Dalam UGM Press. UGM Press.
Fraser, N. (1990). Rethinking the Public Sphere: A Contribution to the Critique of Actually Existing Democracy. Social Text, 25/26, 56–80. https://doi.org/10.2307/466240
Furqon Rocmad Widodo. (2013). Implementasi Pelayanan Inklusif Berbasis Masjid: Studi Kasus Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Masjid Jogokariyan. UIN Sunan Kalijaga.
Gimpel, H., Hosseini, S., Huber, R., Probst, L., Röglinger, M., & Faisst, U. (2018). Structuring Digital Transformation : A Framework of Action Fields and its Application at ZEISS. Journal of Information Technology Theory and Application, 19(1, Article 3).
Haque, M. S. (2001). The Diminishing Publicness of Public Service under the Current Mode of Governance. Public Administration Review, 61(1), 65–82. https://doi.org/10.1111/0033-3352.00006
Kurniawan Eka Mulyana. (2022, Juli 12). Menkeu Sebut 24 Ribu Aplikasi Milik Pemerintah Tidak Beroperasi Multifungsi, Bikin Boros Anggaran. Kompas.com.
Maitreyi Bordia Das, Cyprian Fisiy, & Rachel Kyte. (2013). Inclusion Matters: The Foundation for Shared Prosperity.
Marr, B. (2008). Managing and Delivering Performance (Vol. 1). Routledge. https://doi.org/10.4324/9780080943015
Memlük, N. O. (2012). Inclusivity of Public Space : Changing ‘Inclusivity’ of an Urban Park, Gençlik Parkı, Ankara. Middle East Technical University.
Pesch, U. (2008). The Publicness of Public Administration. Administration & Society, 40(2), 170–193. https://doi.org/10.1177/0095399707312828
Peter J. Wirnsperger, & Franziska Hoerth. (2021, Mei). Future of Digital Trust - Digitalization of Public Sector Organizations. Deloitte. https://www2.deloitte.com/content/dam/Deloitte/de/Documents/risk/FoDT-Digitalization-public-services.pdf
Pikiranrakyat.com. (2017, November 28). Kota Bandung Raih Penghargaan Smart City Readiness. Pikiranrakyat.com .
Reza, I. F. (2016). Redefinisi Publicness dalam Ruang Lingkup Administrasi Publik di Indonesia. NATAPRAJA, 4(2), 195–213. https://doi.org/10.21831/jnp.v4i2.12626
Riyadi. (2010). Manajemen Pelayanan Inklusif: Inovasi Paradigma Administrasi Negara dalam Perspektif Pelayanan Publik di Indonesia. Jurnal Wacana Kinerja: Kajian Praktis-Akademis Kinerja dan Administrasi Pelayanan Publik, 13(1).
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Supriya Trivedi. (2018, September 12). Diversity in Innovation: Towards Inclusive Innovation? OPSI. https://oecd-opsi.org/blog/diversity-in-innovation-towards-inclusive-innovation/
Tsatsou, P. (2021). Is Digital Inclusion Fighting Disability Stigma? Opportunities, Barriers, and Recommendations. Disability & Society, 36(5), 702–729. https://doi.org/10.1080/09687599.2020.1749563
Walmsley, J. (2001). Normalisation, Emancipatory Research and Inclusive Research in Learning Disability. Disability & Society, 16(2), 187–205. https://doi.org/10.1080/09687590120035807
Yunaningsih, A., Indah, D., & Eryanto Septiawan, F. (2021). Upaya Meningkatkan Kualitas Layanan Publik Melalui Digitalisasi. Altasia : Jurnal Pariwisata Indonesia, 3(1), 9–16. https://doi.org/10.37253/altasia.v3i1.4336
Copyright (c) 2023 Trisno Sakti Herwanto, Aditya Barus, Sharon Debora, Virgilia Karin Novita, Negita Ceria
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
.png)
.png)
